hai bloggersz,
hari ini saya menemukan suatu tulisan atau artikel yang menurut saya bermanfaat
bagi kalian. Artikel ini berisi tentang mengapa orang-orang atau teman-teman
kita ada di dalam hidup kita. Mungkin kita pernah bertanya hal konyol seperti,
"Kenapa kita punya teman ?" "Kenapa ada orang di dalam kehidupan
kita untuk bantu kita ?" dan lain sebagainya. Untuk anda yang bersekolah,
pada saat perpisahan, yang ada pada saat itu bukan keceriaan, namun kesedihan.
Jika senyum itupun karena lulus di jenjang tertentu. Namun pasti kita akan
menangis pada saat perpisahan. Kehidupan kita banyak hukum alam yang dapat membuat
kita bahagia dan sedih. Namun jika kita mengrti mengapa demikian, kita dapat
menyebutkan hukum alam ini memang wajar adanya. Jika manusia tidak pernah lahir
dan mati, apakah di dunia ini ada manusia ? Silahkan jawab sendiri.
Maaf.... Tadi hanya penjelasan singkat tentang hukum alam yang memang ada di
antara kehidupan kita. OK saya akan langsung tulis artikelnya :D.
Sahabat/ Teman kita datang ke kehidupan kita untuk meringankan pekerjaan kita,
mempercepat sebuah tugas, berduka bersama, ataupun bersuka bersama. Mereka
datang untuk kita pada saat kita sedang mempunyai masalah, mengajari kita dan
membimbing kita dalam menghadapi masalah kita. Sahabat yang baik tidak pernah
meminta imbalan apapun, meskipun kita terus menyusahkan kita. Merekapun rela
melakukan hal apapun demi temannya/sahabatnya meskipun nyawa taruhannya. Namun
biasanya jika masalah kita sudah selesai anda melupakan saja sahabat yang sudah
berjasa kepada kita. Mungkin beberapa dapat menerima kenyataan pahit itu.
Tetapi beberapa tidak seperti itu. Sahabat yang baik pastinya tidak akan
mengingat kelakuan buruk temannya meskipun akhir-akhir ini saya melihat
kenyataan ini tidak seperti ini. Jika kita sahabat yang baik janganlah melihat
sahabat kita dari sisi negatif. Semakin melihat dan memperluas sisi negatifnya.
Kita bukan semakin sayang kepadanya melainkan membencinya. Jadi lihatlah
seseorang teman dari sisi baiknya. Sejelek apapun sifatnya, senakal apapun
sifatnya, pasti mereka berjasa dan kita harus berterima kasih kepada mereka.
Akan lebih baik kita harus menyadarkannya supaya kembali ke jalan yang benar.
Setelah teman atau sahabat kita membantu kita, alangkah baiknya kita memberikan
nasihat - nasihat, pendapat, maupun berbagi apapun terhadap sahabat kita.
Karena semua ada gilirannya. Namun semuanya harus dengan tulus, sungguh -
sungguh, dan rela. (Jika ketiga itu tidak ada lebih baik jangan berbagi karena
itu hanya keterpaksaan) Meskipun saya tahu bahwa memilih dan berteman dengan
teman yang memang sifatnya yang agak sedikit ke arah negatif susah. Namun
bila kita tetap berusaha dan semangat, kita dapat merubah mereka yang sifatnya
negatif ke positif. Mencintai seluruh teman dengan pembagian yang sama itu
susah kawan. Kadang yang menurut kita dia itu teman tidak berguna pada saat
itu, jika kita menoleh ke belakang kita tidak sadar akan kebaikannya di masa
lalu. Kita sebelum bertindak dan menghakimi teman atau sahabat kita, kita harus
melihat masa lampau mereka terhadap kita. Perlu saya tekankan kita juga harus
berpikir jangka panjang. (ini sudah beberapa kali saya katakan di artikel
saya). Jika kita berpikir jangka pendek fatal akibatnya. Apalagi menyangkut
teman atau sahabat kita. Teman atau sahabat kita akan kecewa dan sedih, mungkin
juga akan dendam terhadap kita. Kecuali di dalam pengadilan teman kita adalah
tersangkanya dan kita adalah saksinya, jika kita bersaksi palsu, dan
menguntungkan teman kita tetapi tidak untuk kita. Kita telah rela membuat kita
sendiri terjerat hukum dan mendapat hukuman. Sahabat kita seharusnya berterima
kasih terhadap kita, namun kita tidak boleh meminta imbalan. Itu perbuatan
tidak baik. Biarkan saja berlalu. Tapi, jika kita bersaksi benar dan merugikan
teman kita, berarti kita berjalan di atas hukum pengadilan yang benar,
seharusnya teman kita tidak dendam kepada kita karena teman kitalah yang harus
bertanya kepada dirinya sendiri mengapa dia melakukan itu. Namun pilihan ada di
tangan kita sendiri.
Sebenarnya kita berteman sesuai apa
yang sudah ditakdirkan, kita tidak dapat hidup sendiri. Jika kita hidup sendiri
itu sama sekali fakta yang salah. Saya pasti akan menanyakan kepada orang
tersebut, " Apakah anda tidak tahu bahwa ada yang mengikuti kita setiap
hari dan memberikan solusi setiap hari ? Meskpun Dia tidak keliatan, namun kita
mengetahui bahwa Dia ada di sisi kita. Tahukah anda siapa Dia ? Dia adalah
pencipta alam semesta ini." Di dalam semua agam juga begitu, hanya
penggunaan istilah yang lain saja yang membuat semua menjadi lain.
semoga bermanfaat dan bagi yang lagi bingung dan ingin memusuhi temanya,
silahkan berpikir lagi :).
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar